Assalamualaikum wr.wb
Hai guys, ketemu lagi diblog saya. Disini saya akan membahas sharing yang disampaik mbah suro dhemit kepada anak yang magang di BLC TELKOM KLATEN mengenai kebijakan program TIK kurikulum SMK.
B.LATAR BELAKANG
Karena di zaman sekarang banyak yang ingin masuk SMK karena faktor setelah lulus langsung bisa kerja tapi pada kenyataanya mereka hanya ingin masuk saja tanpa menimbang jurusan dan target apa yang ingin diraih dan dicapai kedepannya yang menyebabkan malah SMK mencetak pengangguran terbesar.
C.MANFAAT DAN TUJUAN
Tahu pendidikan sekarang seperti apa dan bisa mengintropeksi diri untuk menjadikan perubahan yang membangun untuk pendidikan kedepannya.
D.ALAT DAN BAHAN
-laptop
-jaringan
-proyektor
-mikrofon
E.PEMBAHASAN
Pada hari ini mbah
suro mengisi dan memberikan materi kepada siswa/siswi yang magang di BLC TELKOM KLATEN.
Beberapa
point-point penting yang bisa saya ambil adalah:
- Bahwa SMK itu berorientasi kerja. Untuk kerja pastinya memerlukan SDM yang memiliki keahlian, skill, dan keterampilan, bersertifikasi. Bagi orang yang sudah bersertifikasi pastinya sudah tau batasan dan kemampuan dari dirinya sendiri. Orang yang bersertifikasi juga tidak hanya memiliki sertifikat tanpa memiliki kemampuan.
- Mempunyai Skill keahlian dan Bersertifikasi siswa smk yang didapat salah satunya didapat pada saat pakerin di industri.
- Tingginya tingkat pengangguran dan terfokusnya kompetensi smk pada beberapa bidang kompetensi menunjukkan kurangnya informasi mengenai industri dari sekolah.
- Jurusan SMK yang berisiko automatisasi yang sangat tinggi yaitu TKR dan TKJ. Kenapa? Karena jurusan TKJ menggunakan alat yang pastinya tidak murah dan hi-tec. Sementara jika TKR, sekarang sudah menggunakan robotica, sehingga jika tidak diseimbangi dengan SDM yang cukup dan menguasai di bidangnya maka akan berisiko tinggi terkena automatisasi.
- Tantangan utama pendidikan SMK pada saat ini yaitu :
- a) Perantara
dan HR (Human Relation) menjadi hambatan dalam menyediakan pekerja
yang berkualitas dengan mengambil keuntungan dari proses
perekrutan,
b) Kurikulum perlu berfokus pada kebutuhan industri, karena pada nyatanya saat ini pelajaran di SMK lebih banyak adaptif dibandingkan dengan produktifnya.
c) tidak adanya platform digital/standarisasi untuk komunikasi.
d) Tidak adanya sistem manajemen sekolah online (tidak adanya transparansi mengenai program pembelajaran dari smk, aktivitas seharian siswa tidak dapat dikontrol oleh orang tua mereka, kurangnya forum sebagai platform antara pelajar, guru dan orang tua membuat perkembangan siswa terhambat, siswa cenderung menyembunyikan nilai akademis mereka kepada orang tua).
e) Kekurangan jumlah guru produktif di SMK,
f) Disparatis mutu SMK Negeri dan Swasta,
g) anggaran pendidikan yang terbatas. - Sekolah yang baik akan menjaga hubungan industrialisasi. sehingga sekolah akan mengerti lulusan seperti apa yang diharapkan oleh industri. Namun pada kenyataannya hampir 100% smk tidak seperti itu.
- Usahakan beerkonsultasi atau ngobrol kepada atasan atau pembimbing industri sebelum melakukan pekerjaan.
- PROGRAM ONLINE
PLATFORM-
strategi pengembangan pendidikan di SMK
(a) tenaga pengajar seharusnya sesuai dengan keahlian tertentu (produktif)
(b) Kurikulum : menyusun kurikulum yang selaras dengan kurikulum DUDI dan mengacu pada SKKNI dan KKNI serta perkembangan Revolusi Industri 4.0
(c) Kualitas siswa : membenahi penyaringan siswa agar yang masuk ke sekolah vokasi adalah siswa yang berkualitas
(d) Penggunaan teknologi digital : penggunaan platform digital dalam proses pengajaran dan informasi pasar tenaga kerja
(e) Skema pemagangan : kolaborasi antara lembaga pendidikan vokasi dan DUDI melalui pemagangan
(f) Keterlibatan stakeholder : Memperkuat keterlibatan asosiasi, industri dan masyarakat dalam pengembangan vokasi
(g) Sarana Prasarana : menyediakan sarana dan prasarana peralatan praktek yang sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Mbah Suro Dhemit.
G.KESIMPULAN
Kurikulum adalah bagian penting
pendidikan dimana kualitas suatu negara ditentukan oleh kualitas
pendidikan. Dalam hal ini, pendidik adalah suatu media penting untuk
mengatur dan mengembangkan potensi siswa didalam sekolah untuk lebih
aktif dan kreatif dalam menumbuhkan bakat dan minat peserta didik
didalam perkembangan kurikulum. Sehingga peserta didik mampu menjadi
warga negara yang produktif yang ikut berpartisipasi dalam
perkembangan dan kemajuan negaranya, khususnya didalam dunia
pendidikan. Karena, generasi muda adalah aset bangsa yang tak
ternilai. Namun, didalamnya juga butuh kerjasama dalam penerapan pola
kurikulum yang juga tak terlepas dari memanajemen pendidikan itu
sendiri untuk memperoleh hasil yang optimal.
H.PENUTUP
Sekian blog dari saya semoga bermanfaat...
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar